Literasi News - Kejadian yang kurang mengenakan baru saja dialami oleh seorang jurnalis Pikiran-rakyat.com, Alza Ahdira saat meliput aksi demo tolak RUU Pilkada di Kota Bandung pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Alza Ahdira menjadi korban persekusi oleh Orang Tak Dikenal (OTK) saat meliput aksi demonstrasi tolak RUU Pilkada di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jl. Diponegoro No.27, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung.
Peristiwa ini terjadi ketika Alza bersama rekannya, Ari, yang juga seorang jurnalis Pikiran-Rakyat.com dalam perjalanan pulang dari lokasi demo sekitar pukul 19.00 melewati Jl. Trunojoyo untuk menuju motor yang diparkir di dekat lokasi Gedung DPRD.
"Saat itu, saya berniat mengambil motor dan berjalan mengarah ke arah polisi yang sedang memukul mundur para demonstran," ujar Alza.
Alza menjelaskan dalam perjalanan menuju motor Alza tiba-tiba didekati oleh sekelompok pria berjumlah sekitar lima orang yang mengenakan pakaian sipil dan tanpa tanda pengenal yang jelas. Salah satu dari kelompok tersebut menunjuknya dan berteriak, "Merekam apa woi?" Kelompok itu kemudian mengerubungi Alza, menginterogasinya, dan berusaha merampas telepon genggamnya.
"Kelima orang tersebut mengenakan pakaian sipil dan tidak ada yang berseragam. Mereka juga tidak menunjukkan kartu identitas. Beberapa orang dari mereka membawa tongkat bambu. Salah seorang dari mereka memakai kaus hitam tanpa lengan dan helm full face," kata Alza.
Baca Juga: 58 Tahun Pikiran Rakyat: Terus Beradaptasi Dengan Segala Perkembangan Zaman
Meskipun Alza telah menjelaskan bahwa ia seorang jurnalis dan mengenakan atribut lengkap Pikiran Rakyat, tetapi salah seorang dari mereka tetap mengintimidasi untuk menghapus seluruh file video yang ia rekam selama meliput aksi demonstrasi dan merampas ID card pers miliknya.
Tak lama setelah itu, Alza mengalami pemukulan di bagian kepala dengan bambu, namun beruntung helm yang ia kenakan melindunginya dari cedera serius.