Tanggapi Tuduhan Pimpinan KAMI, PB PMII akan Tempuh Upaya Hukum

- 2 Oktober 2020, 00:30 WIB
Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang pakai kopiah.
Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang pakai kopiah. /Foto.: istimewa/
Literasi News - Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang menilai pemimpin Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) telah menuduh PMII melakukan demo atas peristiwa deklarasi yang dilakukan KAMI di Depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (7/9/2020). Tidak hanya itu, Presidium KAMI Gatot Nurmantyo juga menuduh PMII mendemo acara KAMI karena sedang mencari uang untuk melanjutkan hidup keluarga.
 
"Tuduhan tersebut tidak mendasar. PB PMII juga tidak akan ragu-ragu menempuh upaya hukum atas pencemaran nama baik yang dilakukan Gatot. Sebab, pernyataan Gatot telah merendahkan nama baik organisasi PMII," kata Agus dalam siaran pers tertulis yang diterima Literasi News, Kamis (1/10/2020).
 
Menyikapi tuduhan dari KAMI, PB PMII mengeluarkan pernyataan sikap. PB PMII menilai Gatot telah mencemarkan nama baik PMII secara kelembagaan. Sebab jelas menuduh penolakan dirinya atau organisasinya di Bandung dilakukan oleh PMII. Padahal tidak ada penolakan yang dilakukan oleh PMII di bandung.
 
 
Oleh karena itu, PB PMII akan menempuh upaya hukum atas pencemaran nama baik yg dilakukan Gatot. Bagi PB PMII pada prinsipnya tidak perlu konsolidasi untuk penolakan KAMI. Sebab, KAMI akan tertolak dengan sendirinya. KAMI ditolak di daerah-daerah karena tidak membawa gagasan baru dan solusi untuk bangsa, yang dibawa hanya memori masa lalu soal PKI.
 
Selain itu, lanjutnya, statement Gatot mengenai seseorang yang melakukan upaya pencabutan TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia adalah PKI. Itu sama saja mengatakan bahwa Gus Dur adalah PKI. "PMII meyakini upaya Gus Dur tidak lebih dari ikhtiar untuk rekonsiliasi anak bangsa agar sama-sama fokus dan berkontribusi untuk Indonesia," katanya.
 
Agus mengungkapkan walaupun ada penolakan oleh kader-kader PMII, itu mewakili kegelisahan mahasiswa yang melihat arogansi tokoh politik yang numpang tenar di saat rakyat kesusahan menghadapi covid-19.
 
 
PB PMII juga menegaskan sebaiknya gatot melakukan gerakan positif untuk penanganan covid 19 dengan membantu masyarakat yang lebih kongkrit dan berkontribusi kepada bangsa dan negara melalui aksi-aksi nyata. Bukan konsolidasi mengumpulkan massa, menciptakan kerumunan orang untuk memenuhi ambisi politiknya sendiri seakan tidak peduli kesusahan rakyat.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x