BMKG Sebut Gempa Selatan Banten Merupakan Jenis Dangkal Akibat Aktivitas Subduksi

- 14 Januari 2022, 17:26 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) sebut gempa di Selatan Banten merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi.
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) sebut gempa di Selatan Banten merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi. /Twitter/infoBMKG

Literasi News - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa tektonik yang terjadi di Selatan Banten yang memiliki parameter update dengan magnitudo M6,6 pada Jumat pukul 16:05:41 WIB merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.

Disebutkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Jumat 14 Januari 2022.

Dijelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa bumi itu dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang, VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar), Labuan dan Sumur, IV MMI (jika siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,7 di Banten, Guncangannya Terasa Hingga DKI Jakarta dan Sekitarnya

Kemudian, III – IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Anyer III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan hingga hari Jumat pukul 16:40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (after shock), dengan magnitudo M3,7 dan M3,5.

Dengan kondisi itu, Bambang Setiyo Prayitno mengimbau kepada masyarakat di lokasi terdampak agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***

Editor: Hasbi

Sumber: BMKG ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x