Data Terbaru dari BNPB Tekait Banjir Bandang dan Longsor NTT

- 6 April 2021, 10:11 WIB
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak pemukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak pemukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). /Humas BNPB/

Literasi News - Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 128 orang meninggal akibat bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di NTT.

Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor di NTT disebabkan oleh cuaca ekstrem di wilayah tersebut dengan ditandai adanya Siklon Tropis Seroja.

Mengenai jumlah korban serta kerugian lainnya akibat bencana alam ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta.

Baca Juga: Dampak Siklon Tropis, BNPB : Selama Cuaca Ektrim Di NTT 128 Warga Tewas, 72 Hilang dan 8.424 Mengungsi

Baca Juga: Perempuan Muda Asal Sukabumi Diamankan Tim Densus 88 Antiteror

"Total warga meninggal dunia berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut," kata Raditya Jati Selasa, 6 April 2021 dikutip dari Antara.

Dari rincian data yang ia sampaikan jumlah korban meninggal paling banyak adalah dari Kabupaten Lembata yakni sebanyak 67 orang, disusul Flores Timur 49 dan Alor 12.

Hingga saat ini tercatat pula ada 72 orang yang dinyatakan hilang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Baca Juga: Turut Bela Sungkawa Sedalam Dalamnya, Wabup Garut Helmi Budiman Ungkapkan Duka Saat Jenguk Korban Truk Maut

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x