Status Covid-19 Kabupaten Cianjur Terancam Jadi Zona Merah, Akhir akhir ini Ditemukan Kluster Baru

- 24 November 2020, 18:54 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur,  dr Yusman Faisal
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal /Literasi News/Nabiel Purwanda

Literasi News - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terancam menjadi zona merah penyebaran Covid-19. Setelah dalam beberapa pekan terakhir ditemukan sejumlah kluster kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah itu.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengungkapkan meningkatnya zona penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cianjur sangat berpotensi terjadi, terlebih lagi terus muncul sejumlah kluster penyebaran virus Korona.

"Meskipun saat ini masih kluster lokal, tapi jika jumlahnya besar bisa berubah menjadi kluster komunitas dan dapat langsung menjadi zona merah," kata Yusman, kepada wartawan, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Komisi X Bahas Nasib 34.954 Guru yang Lolos Seleksi 2019, Disini Link Rekaman Videonya

Yusman menyebutkan, saat ini kluster yang terjadi masih kluster lokal dan tingkat penyebaran maupun penularannya masih dapat dikendalikan.

Ditambahkan Yusman, tingkat kasus Covid-19 di Kabupaten Cianjur masih tinggi meskipun tidak setinggi pada akhir Oktober lalu. Hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil penilaian dari pemerintah pusat soal penentuan zona.

"Katanya ada peningkatan kasus yang tajam di beberapa kabupaten kota dan provinsi, sehingga hasil perhitungan dari pusat ini belum turun. Setelah turun dan ada evaluasi baru ada langkah selanjutnya," ucapnya.

Baca Juga: Mudah Diingat, 40 Guru Ini Menghafal Al Quran dengan Metode Gerakan Tangan

Diketahui, sejumlah kluster penyebaran dan penularan Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir terjadi di Kabupaten Cianjur, di antaranya 14 santri salah satu pondok pesantren di Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19.

Belasan santri itu kali pertama diketahui terpapar Covid-19 setelah sebelumnya mengalami gejala anosmia atau hilangnya indera penciuman. Setelah itu pihak pesantren melapor ke puskesmas setempat dan Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x