Dampak Positif Implementasi Kurikulum Merdeka: Siswa Merancang Pembelajaran, Belajar Jadi Lebih Menyenangkan

- 22 Maret 2023, 18:58 WIB
Suasana belajar mengajar implementasi Kurikulum Merdeka.
Suasana belajar mengajar implementasi Kurikulum Merdeka. /Kemendikbudristek

Literasi News – Sejumlah satuan pendidikan sudah merasakan dampak positif dari implementasi Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan secara bertahap. Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan untuk merancang pembelajaran yang melibatkan partisipasi pendidik dan peserta didik.

 

Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan dukungan pendidik untuk bersama menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.

Pada tahun ajaran 2022-2023, implementasi Kurikulum Merdeka menjadi salah satu pilihan kurikulum yang dapat digunakan sekolah, serta dibuka secara sukarela bagi satuan pendidikan yang ingin melaksanakannya. Pada periode tersebut, ada lebih dari 140.000 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satunya Sekolah Dasar (SD) Kemala Bhayangkari 01 Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Sidang Isbat Awal Ramadhan 2023 Kapan?, Berikut Keterangan Kemenag

Kepala SD Kemala Bhayangkari 01 Balikpapan, Baharudin, mengungkapkan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi peserta didik untuk fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi mereka sesuai dengan fasenya. Terlebih lagi, peserta didik dilibatkan dalam proses perencanaan hingga tujuan pembelajaran.

“Anak-anak menikmati implementasi Kurikulum Merdeka karena mereka dapat belajar lebih mendalam dan bermakna. Kurikulum Merdeka didesain sedemikian rupa agar anak-anak lebih nyaman dan senang ketika belajar,” kata Baharudin dalam diskusi daring belum lama ini.

Dampak Positif Implementasi Kurikulum Merdeka: Siswa Merancang Pembelajaran, Belajar Jadi Lebih Menyenangkan.
Dampak Positif Implementasi Kurikulum Merdeka: Siswa Merancang Pembelajaran, Belajar Jadi Lebih Menyenangkan.

Pada tahap implementasi, Baharudin melanjutkan, sekolahnya berfokus pada transformasi tiga pilar pendidikan, yaitu siswa, guru, dan orang tua, agar berkomitmen menjalankan Kurikulum Merdeka. Tujuannya agar pendidik dan orang tua juga ikut turut serta dalam pendidikan anak-anak mereka, terutama dalam implementasi Kurikulum Merdeka. “Otomatis kami harus sama-sama belajar, bergerak, dan digerakkan,” katanya.

Halaman:

Editor: Abdul Rokib

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x