Lebih Dari 140 Ribu Sekolah di Indonesia Telah Menerapkan Kurikulum Merdeka

- 28 Januari 2023, 14:05 WIB
Ilustrasi siswa belajar di sekolah. Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan atau diterapkan oleh lebih dari 140 ribu sekolah di Indonesia sejak diluncurkan tahun 2022.
Ilustrasi siswa belajar di sekolah. Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan atau diterapkan oleh lebih dari 140 ribu sekolah di Indonesia sejak diluncurkan tahun 2022. /Antara/Feny Selly/ANTARA FOTO

Literasi News - Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan atau diterapkan oleh lebih dari 140 ribu sekolah di Indonesia sejak diluncurkan pada tahun 2022 lalu.

Kurikulum Merdeka yang dikembangkan untuk mendukung pemulihan pembelajaran ini dinilai lebih fleksibel, berfokus pada materi esensial, dan memberikan ruang lebih besar kepada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek Zulfikri Anas menjelaskan, Kurikulum Merdeka bukan sekedar perubahan dokumen dan administrasi, tetapi lebih kepada peningkatan kualitas belajar peserta didik dan meningkatkan kualitas hubungan guru dengan para peserta didiknya.

Baca Juga: Berperan Dalam Serial The Last of Us, Christine Hakim Dapat Apresiasi Kemendikbudristek

"Penekanannya di sini adalah seberapa jauh terjadinya perubahan proses belajar supaya penuntasan penyampaian materi sekarang lebih kepada pelayanan terhadap anak, sehingga setiap anak dapat menemukan cara terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang,” ujarnya dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan topik "Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Berkualitas bagi Semua", secara daring, baru-baru ini.

Zulfikri menyampaikan bahwa sebenarnya Kurikulum Merdeka bukan untuk mempersulit guru, tetapi untuk mempermudah proses pembelajaran. "Sehingga Bapak/Ibu guru bisa mewujudkan suasana belajar yang interaktif, bermakna, mendalam, dan si anak merasa menemukan dunia belajarnya di situ," ucapnya.

Zulfikri berpesan bahwa nahkoda yang tangguh tidak pernah lahir dari laut yang tenang. Oleh karena itu, ia mengajak para guru agar menjadi ‘nahkoda’ yang tangguh. "Semua persoalan yang kita hadapi saat ini akan mematangkan dan memperkaya kita sebagai guru. Sebab, guru-guru yang hebat tidak akan pernah lahir (jika tidak ada) murid yang bermasalah," pesannya.***

Editor: Dipo Sasono

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x