Merdeka Belajar Bukan Hanya Sebagai Kebijakan, Tapi Sebagai Gerakan, Ini Kata Mendikbudristek

Tayang: 7 Januari 2023, 22:04 WIB
Editor: Dipo Sasono
Mendikbudristek Nadiem Makarim: Merdeka Belajar hadir bukan hanya sebagai kebijakan atau program dari pemerintah pusat, melainkan sebagai gerakan.
Mendikbudristek Nadiem Makarim: Merdeka Belajar hadir bukan hanya sebagai kebijakan atau program dari pemerintah pusat, melainkan sebagai gerakan. /Kemendikbudristek/

Literasi News - Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa Merdeka Belajar hadir bukan hanya sebagai kebijakan atau program dari pemerintah pusat, melainkan sebagai gerakan.

Hal itu disampaikan Mendikbudristek saat berdialog dengan Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak, dan Organisasi Penggerak, di SMP Lokon St. Nikolaus, Kota Tomohon, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Mendikbudristek menjelaskan tentang keberlanjutan program Merdeka Belajar.

"Banyak Guru Penggerak dan Kepala Sekolah Penggerak bertanya bagaimana kelanjutan Merdeka Belajar jika nanti saya sudah tidak menjadi menteri. Merdeka Belajar akan lanjut atau tidak, itu ada di tangan Bapak/Ibu. Itu kuncinya. Kalau Merdeka Belajar sudah jadi gerakan dan dirasakan manfaatnya, bagaimana pun kebijakan kementerian, akan sulit membendung semangat Merdeka Belajar," tuturnya.

Dalam semangat Merdeka Belajar, proses pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis projek (project based learning).

Baca Juga: Manajemen Talenta Jadi Prioritas Merdeka Belajar, Ini Penjelasan Mendikbudristek Nadiem Makarim

Pembelajaran berbasis projek ini sebagian besar membutuhkan kerja sama dan kerja tim antarsiswa. Kemampuan siswa untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam sebuah tim menjadi kompetensi yang wajib dimiliki sebagai bekal untuk masa depan.

"Di karier apa pun di masa sekarang dan masa depan, semuanya butuh kompetensi kerja kelompok, menggunakan logika dalam permasalahan, kemampuan komunikasi, dan integritas. Itu hal-hal yang tidak bisa dites dengan persoalan multiple choice. Itulah kenapa asesmen nasional kita ubah menjadi hal yang lebih mendasar," ujar Mendikbudristek.

Halaman:

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub