Warga Dua Desa di Haurwangi Kesulitan Air Bersih

- 20 September 2020, 17:40 WIB
Warga tengah mengambil air di sumber mata air dekat sungai Cinangsi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur.
Warga tengah mengambil air di sumber mata air dekat sungai Cinangsi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur. /Foto: Angga/
Literasi News CIANJUR - Warga dua desa di Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur mengalami kesulitan mendapat air bersih. Mereka harus menempuh jarak cukup jauh hingga beberapa kilo meter untuk mendapatkan air bersih bagi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
 
Musim kemarau yang berlangsung hingga kini telah membuat sumur-sumur milik warga setempat mengering. Dampaknya ratusan keluarga di Desa Haurwangi dan Sukatani harus rela berjalan jauh untuk mendapat air guna memenuhi kebutuhan sehari hari.
 
Selain itu sering kali mereka harus antre menunggu giliran mendapatkan air bersih dari mata air. Lokasi mata air yang dimanfaatkan warga itu ada di pinggir Sungai Cinangsi.
 
 
Ketua RW 12, Desa Haurwangi, Didi (45) mengungkapkan, kesulitan air bersih yang di alami warga di dua desa itu sebenarnya rutin terjadi setiap musim kemarau.
 
"Sudah langganan tiap masuk musim kemarau, semua sumur warga kering. Jalan kaki sekitar dua kilometer untuk mendapatkan air bersih soalnya lokasi mata air ada di dekat Sungai Cinangsi," kata Dedi, Minggu (20/9/2020).
 
Dedi menyebutkan, setiap pagi dan sore masyarakat dari dua kampung di dua desa, yaitu Kampung Selakopi, Desa Haurwangi, dan Curwangi, Desa Sukatani memenuhi lokasi sumber air yang ada di dekat Sungai Cinangsi.
 
 
"Tidak hanya sekadar mengambil air bersih dengan jerigen, kompan, dan ember. Masyarakat juga sekaligus mandi dan mencuci pakaian hingga alat dapur, disana," jelasnya.
 
Dedi berharap pemerintah dapat membantu warga dengan menyediakan fasilitas air bersih berupa sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di dua desa itu.
 
"Semoga pemerintah bisa menyediakan sumur bor di dua lingkungan kami, agar setiap kemarau kami tidak lagi kesulitan air bersih dan harus berjalan kiloan meter," ucapnya.
 
 
Sementara itu Cucu (48) warga Kampung Curwangi, Desa Sukatani, mengaku harus bangun lebih pagi agar tidak mengantre lama saat mengambil air bersih. "Setiap pagi dan sore, harus antre nunggu giliran," katanya.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x