Network
LiterasiNews, Bandung - Meski secara umum ketersediaan ruang perawatan dan isolasi pasien positif Covid-19 rumah sakit rujukan di Jawa Barat masih aman, tetapi di wilayah Bodebek (Kota Bogor, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Bekasi) termasuk Kabupaten Karawang tergolong tinggi.
Ketua Divisi Manajemen Fasyankes Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Marion Siagian mengatakan, supaya penumpukan pasien tidak terjadi, Gugus Tugas Jabar menerapkan rujukan antar kabupaten/kota.
Selain itu, pasien positif Covid-19 asal DKI Jakarta dimungkinkan untuk mendapat perawatan di rumah sakit rujukan Jabar. Demikian hasil koordinasi Tim Gugus Tugas Jabar dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Dinkes Provinsi Banten.
"Bagaiman pasien-pasien bisa tertangani dengan cepat dan tidak ada permasalahan dalam akses ke rumah sakit, karena kalau dilihat DKI Jakarta cukup padat untuk keterisian tempat tidur," kata Marion, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 11 September 2020.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Komisi X Minta Kemendikbud Waspadai Cluster Pendidikan
Marion menyatakan, Gugus Tugas Jabar intens menginventarisasi pusat isolasi non numahsakit sebagai upaya penguatan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan lonjakan kasus positif Covid-19.
Terdapat sekitar 998 tempat tidur di pusat isolasi non rumahsakit kabupaten/kota. Kemudian ada sekitar 190 tempat tidur di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar, dengan mencapai 600 tempat tidur.
"Pusat isolasi itu untuk pasien-pasien positif COVID yang tidak bergejala. Jadi kami lakukan isolasi apabila pasien tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Marion.
Baca Juga: Satu Lagi Nelayan Asal Ujung Genteng Berhasil DitemukanTim SAR Gabungan
