Network
Literasi News - Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyebut hingga 16 Mei 2021 di Jawa Barat telah terbentuk posko Covid 19 sebanyak 13.523 desa dan 2.789 kelurahan. Kemudian ruang Karantina tersebar di 4.229 desa dan 619 kelurahan.
Menurutnya, Pemprov Jabat bekerja sama dengan seluruh pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, telah melakukan skenario pengendalian PPKM Mikro hingga ke tingkat RT dan rumah tangga. Selain itu mendirikan posko Covid 19 dan karantina tingkat desa/kelurahan di Kabupaten/Kota se Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Sekda saat Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Video Conference, Senin 17 Mei 2021.
Baca Juga: Kang Mus Tebarkan Senyum Saat Diperiksa Petugas Penyekatan Mudik, Netizen: Tarik Mang Contoh Baik
Di Kabupaten Subang rapat Bupati Subang H. Ruhimat dan Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi serta para pejabat Forkopimda di Aula Oman Sahroni Pemkab Subang.
Selain itu Setiawan juga memaparkan terkait vaksinasi, saat ini progres cakupan vaksinasi Covid 19 Provinsi Jawa Barat terhadap distribusi sampai 6 Mei 2021 sebesar 84,48 persen. Total distribusi vaksin sebanyak 3.232.172 dosis dari total 3.825.840 dosis untuk 1.912.920 orang.
Sementara terkait pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada Quartal 1 tahun 2021 diangka - 0.83. Pemprov Jabar mengungkapkan 10 ide untuk pertumbuhan ekonomi diantaranya mendorong digitalisasi pada bidang agrikultur dan mengakselerasi adaptasi industri 4.0.
Baca Juga: KH Maman: Silaturahmi Idul Fitri Bernuansa Kebangsaan, Saya Temukan di BKIPM
"Jawa Barat menduduki peringkat ke 2 nasional sebagai provinsi dengan transaksi e-commerce terbesar. Ini merupakan pencapaian positif ekonomi digital jawa Barat di triwulan pertama 2021," ujar Setiawan.
Pada kesempatan itu Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa kang Emil memberikan arahan agar setiap daerah fokus melakukan penyiapan tes antigen di level mikro pasca arus mudik dan balik. Kemudian tingkatkan kedisiplinan serta memperkuat protokol kesehatan di daerah masing-masing.***
