Literasi News- Di samping puasa wajib, ada pula puasa sunnah sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw.
Hikmahnya secara umum adalah menambah penghambaan dan pendekatan diri kepada Allah, juga meraih kecintaan dan keridaan-Nya, serta keselamatan diri dari siksa api neraka.
Rasulullah saw. dalam salah satu haditsnya pernah menyampaikan:
مَنْ صَامَ يَوْماً في سَبيل الله بَاعَدَ اللهُ تَعَالضى وَجْهَهُ عَن النار سَبْعينَ خَريفاً
Artinya:“Siapa saja yang berpuasa satu hari di jalan Allah semata karenanya maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim,” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Tatacara Puasa Syawal: Keutamaan, Waktu, Berapa Hari dan Niatnya
Macamnya cukup banyak. Sifatnya ada yang tahunan, bulanan, dan ada yang mingguan, sebagaimana yang telah diuraikan oleh Syekh Mushthafa Al-Khin dalam Al-Fiqhul Manhaji. Antara lain sembilan puasa sunah sebagai berikut:
1. Puasa Arafah dan Delapan Hari Sebelumnya
Puasa Arafah disunahkan pada tanggal 9
Dzulhijjah, dan disunahkan pula 8 hari sebelumnya dimulai dari tanggal 1. Sehingga total puasa menjadi 9 hari dan berlebaran pada tanggal 10-nya atau Hari Raya Idul Adha.
Keutamaan adalah menebus dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang. Selain itu, hari Arafah termasuk hari di mana Allah banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.