Literasi News - Allah SWT berfirman:
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)
Konsep ketahanan keluarga dalam ayat di atas adalah keluarga yang tidak hanya mampu dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk kesejahteraan kehidupan dunia saja.
Namun jauh lebih dari itu, konsep ketahanan keluarga dalam ayat ini adalah keluarga yang dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya, sehingga dapat sejahtera pula di akhirat kelak yang indikatornya terhindar dari siksa neraka di akhirat.
Jika seseorang mampu mengelola potensi keluarga maka ia akan menjadi faktor yang dapat mengantarkan pada keridlaan Allah SWT di dunia sampai kelak di akhirat, bahkan kebersamaannya tidak hanya di dunia saja melainkan akan disatukan kembali di akhirat kelak (al-Insyiqaq [84]: 7-9)
Sebaliknya, sebesar apapun potensi yang dimiliki oleh suatu keluarga jika tidak mampu mengelolanya dengan baik, maka ia akan menjadi faktor yang mengundang murka Allah SWT. Dalam keluarga tersebut bahkan bisa menjadi rival atau musuh antara satu anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lainnya (at-Taghabun [64]: 14).
Baca Juga: Bundesliga 3-5 April 2021 di NET TV dan Mola TV. Big Match Leipzig vs Bayern, Malam Nanti
Bersama di dunia dan disatukan kembali di akhirat kelak adalah keinginan bagi orang yang beriman. Untuk mewujudkan hal ini Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu menjaga lingkungan terkecil kita yaitu keluarga.