Network
Literasi News - Allah SWT berfirman:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتّٰىٓ إِذَا فَرِحُوا بِمَآ أُوتُوٓا أَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُّبْلِسُونَ
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 44)
Point dalam ayat di atas bahwa kesenangan yang di alami oleh seseorang belum tentu rahmat dan ni'mat dari Allah SWT, melainkan cara Allah SWT mengulur azab bagi orang yang sering melupakan ayat-ayat Nya, melalui kesenangan sesaat yang pada saat mereka merasakan puncak dari kegembiraannya Allah SWT azab mereka secara tiba-tiba.
Sering tidak disadari bahwa keadaan yang dialami atau fenomena alam yang terjadi merupakan ayat Allah SWT untuk dijadikan instrumen nyata agar selalu semakin dekat kepada Nya (al Baqarah: 164).
Keadaan sakit, keterbatasan rizki, dan problem hidup yang lainnya merupakan salah satu dari sekian banyak ayat Allah SWT untuk siapapun yang mengalaminya agar dapat diambil hikmah dari keadaan tersebut.
Ayat di atas mengingatkan jika seseorang lalai mengambil hikmah dari keadaan yang terjadi sehingga makin lupa kepada Nya, Allah SWT sengaja akan membukakan semua pintu kesenangan kepada Nya, badannya sehat, rizkinya melimpah, karirnya melesat dan pintu kesenangan lainnya.
Baca Juga: BKN: Pendaftaran Seleksi ASN 2021 Terintegrasi, mulai PPPK, CPNS dan Dikdin Menggunakan Satu Portal
Namun pada saat bersamaan dia semakin jauh dari Allah SWT, tidak pernah sholat, enggan membayar zakat, dan sibuk dengan perbuatan maksiat. Maka sesungguhnya keadaan tersebut adalah cara Allah SWT mengulur azab kepada seseorang.
