Literasi News - Rasulullaah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits:
وعن أَبي ذرٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ لي رسولُ الله ﷺ: لا تَحقِرَنَّ مِنَ المَعْرُوف شَيْئًا، وَلَو أنْ تَلقَى أخَاكَ بوجهٍ طليقٍ . (رواه مسلم)
Dari Abi Dzar RA. Telah berkata: telah bersabda kepadaku Rasulullaah SAW: Janganlah kamu menganggap remeh suatu kebaikan, meski sekedar bermanis muka ketika menemui saudaramu." (HR. Muslim)
Suatu kebaikan yang dianggap kecil oleh kita boleh jadi sangat berarti oleh orang lain, ketika kebaikan tersebut sangat diperlukan olehnya. Termasuk bermanis muka atau muka berseri sekalipun ketika bertemu dengan saudara atau siapapun yang kita jumpai akan sangat berarti ketika ia sedang dalam keadaan kalut.
Dalam hadits di atas Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bermanis muka pada siapapun merupakan ibadah yang tidak dapat dipandang remeh dipandangan Allah SWT.
Bermuka manis kepada orang lain merupakan cara mensugesti orang lain agar membuatnya bahagia.
Beberapa penelitian menemukan bahwa kebahagiaan merupakan keadaan di saat seseorang merasa damai, dan dengannya akan melahirkan emosi yang positif dan menyebabkan emosi negatif menghilang dengan cepat.
Terapis ini merupakan cara terbaik untuk membantu orang dalam proses penyembuhan dan membangun kekuatan imunitas seseorang.