Nasyid, Pergolakan Tren Musik Subkultur Nuansa Islami yang Naik Turun di Indonesia

- 25 Maret 2023, 17:08 WIB
Nasyid, Pergolakan Tren Musik Subkultur Nuansa Islami yang Naik Turun di Indonesia.
Nasyid, Pergolakan Tren Musik Subkultur Nuansa Islami yang Naik Turun di Indonesia. /Literasi News

Baca Juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan untuk Diri Sendiri, Istri, Anak dan Keluarga

“Sebenernya nasyid itu tidak muncul dari kultur pesantren, kayak melayuan pesantren Arqam kemudian ke DT (Daarut Tauhid) tapi juga para penggemar musik-musik genre lain,” kata Irfan.

Ia menambahkan bahwa nasyid berkembang lebih luas lagi, Irfan menyebut nasyid terbagi menjadi beberapa jenis. Pertama, nasyid berbentuk mars yang berisi semangat berjihad yang disebut Haroki. Kedua, adalah nasyid dengan bentuk perkusi yang terkenal di Malaysia seperti Raihan. Dan terakhir adalah akapela yang dipopulerkan oleh kelompok snada dari Indonesia.

Berbeda dengan Irfan, Yadi Suryadi yang berangkat dari pedagang kaset sekaligus penikmat nasyid mengatakan ia memulai menyukai nasyid dikarenakan berbeda dengan genre musik lainnya dan ia menemukan sesuatu ketenangan jiwa mendengarkan musik nasyid tersebut.

“Pada saat saya setel semalaman, wah gila. Jadi kalau sekarang rekan-rekan suka musik yang membicarakan tentang kontemplasi dan lain-lain. Itu bisa saya temukan di nasyid, dan itu saya soul full,” ungkap Yadi saat mengisi kajian, Jumat 24 Maret 2023.

Lagu pertama yang ia dengarkan ialah Raihan dan itu bisa menenangkan, ia beranggapan bahwa semua musik tanpa membedakan perihal musik muslim atau non muslim. Pada saat ia melapak kaset-kaset lawas, ia menyandingkan kaset musik death metal bersama jajaran musik nasyid.
Dengan kegiatan mengoleksi kaset-kaset lawas untuk diperjual belikan, Ia sempat mendapatkan pesanan kaset-kaset tersebut hingga Malaysia.

Sama halnya seperti Yadi, Mujamil Almufaroh sebagai Penikmat Nasyid melakukan digitalisasi Album Nasyid yang ia koleksi sebagai arsip pribadi di Channel Youtube.

“Saya sebenernya ada diluar bandung, saya teh kangen kaset-kaset nasyid tapi susah, di Yotube gak ada di 4shared gak ada, kebetulan ada yang jual yaitu mang yadi,” ucap Jamil.

Pada saat kaset nasyidnya sudah banyak, ia berinisiatrif bersama kakaknya untuk mendigitalisasi dengan peralatan seadanya yaitu laptop dan tape yang telah dimodifikasi.

Kondisi nasyid memang sudah tidak seramai di televisi seperti pada di awal milenium. Konser-konser nasyid kebanyakan diadakan secara off-air dan dihadiri mereka yang memang mengemari nasyid.

Dan tidak seperti genre musik industri seperti pop yang banyak menjadi ladang penghasilan bagi musisinya, nasyid sedikit berbeda. Ada lebih banyak munsyid yang memilih jalur indie untuk bernasyid dan memiliki pekerjaan lain sebagai sumber penghasilan.

Halaman:

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x