Manfaat Puasa Menurut Peraih Nobel Fisiologi dan Kedokteran Asal Jepang

- 24 Maret 2023, 04:38 WIB
Dokter Yoshinori Ohsumi. Manfaat Puasa Menurut Peraih Nobel Fisiologi dan Kedokteran Asal Jepang.
Dokter Yoshinori Ohsumi. Manfaat Puasa Menurut Peraih Nobel Fisiologi dan Kedokteran Asal Jepang. /Literasinews

Literasi News  - Dalam agama Islam, puasa merupakan salah satu ibadah menahan rasa haus, lapar, dan hawa nafsu sejak waktu shubuh hingga maghrib. Ibadah puasa dipercaya tak hanya membawa kebaikan terhadap aspek rohani, tetapi jasmani juga.

 

Profesor Yoshinori Ohsumi, Peneliti Asal Jepang, membuktikan secara ilmiah bahwa puasa dapat membawa dampak baik bagi kesehatan. Peraih Nobel ini menemukan bahwa puasa sangat berkaitan erat dengan Autophagy.

Autophagy adalah istilah Yunani yang artinya “memakan diri sendiri”. Secara ilmiah, Autophagy dikenal sebagai kemampuan sel dalam tubuh untuk memakan atau menghancurkan komponen tertentu dalam sel itu sendiri.

Baca Juga: Program Edukasi Konservasi, Upaya Menumbuhkan Peduli Konservasi Lingkungan

Ia telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar atau berpuasa dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom.

Mekanisme ini sangat berperan besar dalam mengontrol fungsi-fugsi fisiologis penting di mana komponen sel perlu didegradasi dan didaur ulang. Dengan Autophagy pula, sel dapat mengisolasi bagian dari sel yang rusak, mati, tidak bisa diperbaiki, terserang penyakit, maupun infeksi.

Dari temuan ini, diketahui bahwa mekanisme autophagy tak hanya berdampak baik pada kondisi sel yang bersangkutan. Mekanisme Autophagy juga terbukti berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Baca Juga: Keistimewaan dan Keutamaan Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan untuk Dunia dan Akhirat

Halaman:

Editor: Abdul Rokib

Sumber: NobelPrize.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x