Ia pun mendukung usulan Kementerian Keuangan agar Devisa Hasil Ekspor (DHE) ditempatkan di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sehingga tidak ditempatkan di negara lain, yang dapat semakin memukul nilai tukar rupiah.
Pada tahun 2023, Aviliani memperkirakan permintaan ekspor akan melambat sehingga pemerintah dinilai perlu memberikan insentif hanya bagi industri yang dapat menghasilkan produk setengah jadi, yang bisa masuk ke rantai pasok global.
Masyarakat juga perlu terus diedukasi agar dapat mencari substitusi beras sebagai bahan pangan pokok yang dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat.
"Sektor yang berkontribusi paling besar kepada perekonomian hanya pertanian, pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan konstruksi dengan sumbangan hingga 75 persen, sehingga perlu dipikirkan bagaimana mereka berkontribusi lebih tinggi pada perekonomian,” ujarnya.***