Literasi News - Program Kartu Prakerja diakui Bank Dunia. Alasannya, program perlindungan sosial (perlinsos) dinilai ideal bagi negara berkembang yang terdampak pandemi Covid-19.
Bank Dunia juga menyebutkan bahwa program perlindungan sosial yang ideal harus membangun modal manusia, dengan memberikan pelatihan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
Managing Director of Development Policy and Partnerships Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, menjelaskan sasaran program perlindungan sosial,
"Program perlindungan sosial cash plus juga harus dapat menjangkau sektor informal, perempuan, penyandang disabilitas, dan menggunakan fintech, pendaftaran online, serta pendaftaran jarak jauh,” kata Mari Elka Pangestu, dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Kamis 11 November 2021.
Baca Juga: Festival Film Indonesia 2021, Berikut Para Pemenang Piala Citra
Selain itu, Mari Elka Pangestu menilai program perlindungan sosial yang ideal juga harus bisa beradaptasi dan lincah, termasuk terhadap wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari, menyatakan semua yang disampaikan oleh Mari Elka sudah ada dalam Program Kartu Prakerja.
"Bahkan, bukan lagi sebatas ide, namun sudah diimplementasikan sejak 11 April 2020, dengan jumlah peserta sampai dengan saat ini telah mencapai 11,4 juta orang. Program Kartu Prakerja memberi uang setelah selesainya pelatihan. Jadi Prakerja adalah conditional cash transfer di masa pandemi,” ujarnya.
Baca Juga: Chatbot WhatsApp PeduliLindungi Hadir, Kemenkes: Percepat Respon Pengaduan Masyarakat, Simak Caranya
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menyampaikan bahwa Program Kartu Prakerja didesain khusus menjadi program semi bansos.